Minggu, 22 September 2013

Kampung Wae Rebo Manggarai - NTT


            Manggarai adalah salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan ibukotanya Ruteng.  Kabupaten ini mempunyai salah satu tempat wisata terkenal yang bernama Kampung Wae Rebo. 


            Wae Rebo merupakan sebuah kampung kecil di desa Satar Lenda, Kecamatan Satarmese Barat, Kabupaten Manggarai. Hawanya cukup dingin karena berada di ketinggian 1100 meter di atas permukaan air laut. Kampung ini berbentuk seperti kuali karena berada ditengah - tengah dan diapit oleh gunung - gunung tinggi, serta hutan yang lebat. Wae rebo boleh dibilang dusun internasional karena semakin banyak digemari oleh wisatawan asing yang menghabiskan waktu liburannya di kampung ini.
            Salah satu hal yang menarik dari Desa Wae Rebo adalah rumah adatnya yang berbentuk kerucut dan atapnya terbuat dari daun lontar. Rumah adat yang disebut “mbaru niang” ini sepintas mirip dengan honai yang ada di Papua. Namun, yang membedakan adalah bentuk atap rumah Wae Rebo lebih kerucut dengan atap yang memanjang sampai menyentuh tanah.
            Mbaru Niang adalah rumah adat yang terdiri dari 5 tingkat dengan atapnya kerucutnya yang khas. Tingkat pertama rumah ini disebut lutur atau tenda yang digunakan sebagai tempat tinggal sang penghuni. Di tingkat kedua atau lobo adalah tempat menyimpan bahan makanan dan barang. Lantai tiga yang namanya lentar adalah lantai yang digunakan untuk menyimpan benih tanaman untuk bercocok tanam. Sama seperti tingkat yang lainnya, tingkat ke-4 juga memiliki namanya sendiri, yaitu lempa rae. Lempa rae adalah tempat untuk menyimpan stok cadangan makanan yang berguna saat hasil panen kurang berhasil. Sedangkan di lantai paling akhir atau yang bernama hekang kode, pemilik rumah menyimpan aneka sesajian untuk para leluhur.
            Kampung Wae Rabo dapat dicapai dengan menempuh perjalanan kaki dari Denge, kampung terakhir. Kita harus menyusuri daerah terpencil yang dikelilingi hutan lebat dan bisa dikatakan belum terjamah, serta menyeberangi sungai dan melintasi bibir jurang. Hutan hujan lebat di sepanjang jalan sempit yang dilalui menuju Wae Rebo adalah salah satu dari keanekaragaman hayati yang menakjubkan.
             Dengan keunikan tersebut, Kampung Eksotis Wae Rabo pantas memenangkan penghargaan UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia pada bulan Agustus 2012 lalu, menyisihkan 42 negara lainnya. Kini Wae Rebo telah didukung untuk menjadi Atraksi Wisata Budaya utama di Flores Barat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar