Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan usaha yang
meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan
hasil dan pemasaran yang ada hubungannya dengan kegiatan usaha yang menunjang kegiatan
pertanian dan ditunjang oleh kegiatan pertanian. (Arsyad,dkk. 1985). Sedangkan
menurut Downey dan Ericson (1992), agribisnis merupakan keseluruhan kegiatan
yang berhubungan dengan pertanian mulai dari pengadaan dan penyaluran saran
produksi, kegiatan produksi pertanian dan produk olahannya, penyimpanan,
pengolahan dan distribusi hasil pertanian dan produk olahannya.
Pengertian diatas menggambarkan bahwa agribisnis
merupakan suatu sistem yang terdiri dari lima subsistem. Subsistem – subsistem
tersebut adalah : (a) subsistem agribisnis hulu, (b) subsistem agribisnis
usahatani, (c) subsistem agribisnis hilir, dan (d) subsistem jasa layanan
pendukung agribisnis (penunjang).
Subsistem
agribisnis hulu dikenal dengan subsistem pengadaan sarana produksi pertanian. Subsistem
usahatani sendiri melakukan usahatani atau budidaya pertanian.
Subsistem
agribisnis hilir terdiri atas dua macam kegiatan, yaitu pengolahan dan
pemasaran. Kegiatan subsistem pengolahan
atau produksi ini menghasilkan berbagai macambahan mentah menjadi barang yang
akan dipakai konsumen. Kegiatan subsistem pemasaran berlangsung mulai dari
pengumpulan komoditas sampai pengeceran kepada konsumen.
Subsistem
jasa layanan pendukung atau kelembagaan penunjang agribisnis adalah semua jenis
kegiatan yang berfungsi mendukung dan melayani serta mengembangkan kegiatan keempat
subsistem agribisnis yang lain. Lembaga- lembaga yang terlibat dalam kegiatan
ini adalah penyuluhan, konsultan, keuangan, dan penelitian.
Sebagai
suatu sistem, dapat terlihat dengan jelas bahwa subsistem-subsistem agribisnis tersebut
saling berkaitan. Subsistem agribisnis hulu membutuhkan umpan balik dari
subsistem usahatani agar dapat memproduksi sarana produksi yang sesuai dengan
kebutuhan budidaya pertanian. Sebaliknya, keberhasilan pelaksanaan operasi
subsistem usahatani bergantung pada sarana produksi yang dihasilkan oleh
subsistem agribisnis hilir. Selanjutnya, proses produksi agribisnis hilir
bergantung pada pasokan komoditas primer yang dihasilkan oleh subsistem
usahatani. Subsistem jasa layanan pendukung, seperti telah dikemukakan, keberadaannya
tergantung pada keberhasilan ketiga subsistem lainnya. Jika subsistem usahatani
atau agribisnis hilir mengalami kegagalan, sementara sebagian modalnya
merupakan pinjaman maka lembaga keuangan dan asuransi juga akan mengalami
kerugian.
thankyou.. so help me :D
BalasHapus